Pengenalan bentang
alam dan bentang budaya atau yang lebih dikenal dengan bentang fisis dan
bentang sosial dalam geografi menjadi hal yang penting dikarenakan objek kajian
geografi adalah bumi, yang di dalamnya terdapat bentang fisis dan bentang
budaya.
Muta’ali dan Santosa (2014),
menguraikan bahwa untuk mengenal dan memahami bentanglahan dapat digunakan
melalui komponen dan kenampakan dalam lingkungan. Komponen bentanglahan dapat
berisi tentang komponen ekosistem lingkungan alami (abiotik dan biotik) yang
terwujud dalam kenampakann bentang alam (natural landscape) dan komponen sistem
sosial atau lingkungan sosial yang mencerminkan terbentuknya bentang budaya
(cultural landscape). Selanjutnya diuraikan bahwa, bentang alam (natural
landscape) adalah bagian yang tampak dari lingkungan alami seperti bentuk
permukaan bumi (morfologi daratan) dan perairan yang merupakan perwujudan
komponen geosfer, berupa : atmosfer, litosfer dan pedosfer, hidrosfer, dan
biosfer. Pada bentang alam, pengaruh manusia masih relative statis dan menjadi
dasar bagi terbentuknya cultural landscape, sehingga dapat diuraikan bahwa
bentang budaya (cultural landscape) kenampakan konkrit dari hasil adaptasi atau
penyesuaian manusia terhadap lingkungannya. Bentang budaya mengandung unsur
cipta, rasa, dan karsa manusia, yang bersifat sangat dinamis dan mengisi ruang-ruang
dari bentang alam.
Oleh karena urgensi
bentang fisis (fisis) dan bentang budaya (sosial), sehingga bagi setiap
mahasiswa yang masuk di program Studi Pendidikan Geografi diwajibkan untuk
mengambil Program Matrikulasi sebagai pengenalan terkait dengan proses dan sistem
pembelajaran yang ada di program studi. Mengingat tidak semua mahasiswa yang
masuk ke suatu program studi merupakan pilihan pertama di saat mengikuti jalur
seleksi, karena terkadang hanya buangan yang disebabkan oleh kuota untuk suatu
program studi telah penuh, namun oleh karena ada pilihan kedua, sehingga dimasukan
ke Geografi, tetapi ada yang murni Lulus karena pilihan pertama saat seleksi.
Berkaca dari
semester-semester sebelumnya yang para mahasiswanya tidak maksimal dalam
mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas dan bahkan tidak mengikuti ujian,
sehingga dengan adaanya matrikulasi ini, diharapkan dapat memberikan rasa
percaya diri yang tinggi bagi para mahasiswa dan semakin mencintai Program
Studi Pendidikan Geografi, agar dapat melalui semester demi semester dengan
baik sehingga pada akhirnya memiliki Gelar Sarjana Pendidikan Geografi. (RA)
|
Pengenalan Bentang Fisis oleh Bapak Yehuda
Hamokwarong, S.Pd., M.Sc.
kepada Mahasiswa/i Angkatan 2016
Pantai Holte Kamp, Kecamatan Muara Tami
|